TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim persiapan Bali menerima wisatawan asing alias wisman telah memasuki tahap akhir. Hingga pekan ini, persiapan tersebut telah mencapai 90 persen.
“Sudah 90 persen, tinggal kepastian untuk negara mana yang akan masuk pada pembukaan pertama. Kami masih pastikan negara asal wisatawan dan bentuk visanya juga sedang digodok,” ujar Sandiaga dalam press briefing pada Senin, 11 Oktober 2021.
Sandiaga mengatakan penentuan dan persetujuan negara asal wisman masih dirembuk oleh Kementerian Kesehatan, Satgas Covid-19, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Kementerian Luar Negeri. Sementara ini, pada tahap awal, pemerintah berencana menerima kunjungan dari enam negara yang meliputi Cina, Korea Selatan, Jepang, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Selandia Baru. Penerimaan wisman tersebut didasari atas kerja sama travel corridor arrangement atau TCA.
Sandiaga melanjutkan, wisman yang masuk ke Bali harus mengikuti prosedur dan persyaratan protokol yang ditetapkan pemerintah. Wisman akan menjalani karantina sesampainya di Bali, yang lama waktunya masih belum diputuskan.
“Usulan karantina dipersingkat menjadi 4-5 dari sebelumnya 8 hari. Namun ini belum final decision. Pertimbangan utama pemangkasan durasi karantina adalah hitungan inkubasi,” ujar Sandiaga.